TeoriAsal Usul Kehidupan (Abiogenesis & Biogenesis, Evolusi Kimia dan Karakteristik Makhluk Hidup) Teori Asal Usul Kehidupan (Abiogenesis & Biogenesis, Evolusi Kimia dan (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang . Bumi diperkirakan berusia 15 miliar tahun. Suhu bumi mula-mula mencapai C. bumi berangsur-angsur mendingin, dimulai dari bagian luarnya. Zat-zat yang memiliki bobot molekul BM tinggi bergerak menuju ke pusat bumi, sedangkan yang BM rendah menuju ke permukaan bumi. Gas-gas yang memiliki BM kecil terdapat di lapisan terluar bumi membentuk atmosfer bumi. Pada tahun 1936, ahli biokimia Rusia Alexander Ivanovich Oparin mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia terjadi sebelum kehidupan di bumi ada. menurut Oparin, pada awalnya atmosfer bumi mempunyai zat-zat anorganik berupa uap air H2O,ammonia NH4 , karbon dioksida CO2 dan metana CH4. Zat-zat tersebut bereaksi membentuk zat-zat organic dan asam amino, karena adanya energy radiasi benda-benda angkasa dan energy listrik dari petir yang ada pada saat itu. Suhu bumi terus menurun, ketika suhu mencapai titik kondensasi, terjadi hujan. Air hujan yang turun akan mencuci permukaan batuan bumi dan membawa larutan zat organic ke lautan yang masih panas, para pakar menyebut lautan itu dengan nama sup prabiotik atau sup primordial sup purba. Oparin adalah ahli biologi bangsa Rusia, pada tahun 1924 mempublikasikan pendapatnya tentang Asal usul kehidupan. Oparin adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kmia telah terjadi sebelum kehidupan ini ada. Dalam bukunya The Origin of Life, dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfernya. Atmosfer bumi mula-mula memiliki air, karbon dioksida, metana, dan aonia, namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi, zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul organik sederhana. Senyawa-senyawa ini membentuk semacam campuaran yang kaya akan materi-materi dalam lautan yang masih panas, yang di sebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup, tetapi bertingkah laku mirip seperti sistem biologi. Primordial soup ini melakukan sintesis dan membentuk molekul organik kecil atau monomer, misalnya asam amino dan nukleotida. Monomer-monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein dan asam nukleat. Kemudian agregasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut protobian. Protobian ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya. Pendapat Oparin ini mendapat dukungan dari Haldane ahli biologi bangsa Inggris, pada tahun 1936. Pendapat Oparin, Haldane, dan Harold Urey dapat dipandang sebagai hiotesis yang menyatakan adanya evolusi kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk hidup. Pada tahun 1953, hipotesis tentang evolusi kimia tersebut mendapat dukungan oleh Stanley Miller, seorang mahasiswa Amerika di bawah bimbingan Harold Urey yang membuat percobaandengan menyalakan bunga api listrik di dalam tabung yang berisi amonia, metana, ar, dan hidrogen. Kenudian bahan yang ada di dalam tabung tersebut dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang merupakan bahan dasar kehidupan. Gambar 50 perangkat percobaan yang digunakan Miller untuk membuktikan adanya evolusi kimia Berdasarkan teori-teori diatas dari teori Cosmozoa sampai dengan teori Oparin-haldane maka gambaran terjadinya organisme di bumi dimulai di perairan. Pada mulanya atmosfer mengandung kadar karbon dioksida yang tinggi sehingga intensitas efek rumah kaca juga tinggi, akibatnya suhu permukaan bumu sangat tinggi. Lebih-lebih oksigen belum ada sehingga lapisan stratosfer tidak pula mengandung ozon, dengan demikian seluruh sinar matahari tidak tersaring dan sampai di permukaan bumi. Kecuali suhu yang tinggi dan sinar ultra violet UV sampai juga ke permukaan bumi, maka kehidupan yang ada saat ini hanya mungkin di perairan yang dalam yang terlindung dari sinar UV. Zat-zat kehidupan yang terbentuk dengan cara seperti dibuktikan oleh Harold Urey bersama-sama dengan gerakan air percikan, riak kecil, gerakan coaservas kemudian menjadi sel yang pada mulanya berupa organisme bersel tunggal kemudian berevolusi menjadi organisme banyak sel multiseluler dan seterusnya. Pada tahun 1953, hipotesis tentang evolusi kimia didukung oleh Harold Urey dan muridnya Stanley Miller dari Unversitas Chicago, Amerika Serikat. Urey menyatakan zat-zat organic terbentuk dari zat-zat anorganik. Menurut Urey, zat-zat anorganik yang ada di atmosfer berupa gas karbon dioksida, metana, ammonia, hydrogen dan uap air. Semua zat itu bereaksi membentuk zat organic karena energy petir. Murid Urey, Stanley Miller berhasil membuktikan dugaan gurunya di dalam laboratorium. Harold Urey 1893 seorang ahli kimia Amerika Serikat, mengemukakan teori yang yang didasari atas pemikiran bahwa bahan organik merupakan bahan dasar organisme hidup, yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang ada di alam dengan bantuan energi. Menurut teori Urey, konsep tersebut dapat dijabarkan atas 4 fase berikut ini 1 Tersedianya molekul metana, amonia, hidrogen, dan uap air yang sangat banyak di atmosfer. 2 Energi yang timbul dari aliran lisrik, halilintar, dan radiasi sinar kosmis merupakan energi pengikat dalam reaksi molekul metana, amonia, hidrogen, dan uap air. 3 Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana. 4 Zat hidup yang terbentuk berkembang dalam waktu jutaan tahun menjadi sejenis organisme yang lebih kompleks. Miller membuat percobaan di laboratorium dengan membuat model yang sederhana yang dapat digunakan unntuk membuktikan teori Urey. Miller memasukkan uap air, metana, ammonia, gas hydrogen dan karbon dioksida ke dalam tabung percobaan. Kemudian, tabung tersebut dipanaskan. Untuk mengganti energy listrik halilintar,ke dalam perangkat alat tersebut dilewatkan lecutan aliran listrik bertegangan tinggi, yaitu sekitar volt. Semua itu dilakukan untuk meniru kondisi permukaan bumi pada waktu terjadi pembentukan zat organic secara spontan. Energy listrik memicu terjadinya reaksi-reaksi di dalam tabung membentuk zat-zat baru. Zat-zat yang terbentuk kemudian didinginkan dan ditampung. Setelah percobaan berlangsung seminggu, hasil reaksi itu dianalisis. Ternyta di dalamnya terbentuk zat organic sederhana, misalnya asam amino dan gula sederhana seperti ribose dan adenine. Dengan demikian Miller dapat membuktikan bahwa zat organic terbentuk dari zat anorganik. Setelah itu para ahli berlomba melakukan percobaan serupa. Jika ke dalam gas itu dimasukkan fosfat maka akan terbentuk ATP Adenin Trifosfat yaitu suatu senyawa berenergi tinggi. Ada pula penelitian yang berhasil menyusun polipeptida yang tersusun atas 6 urutan basa. Peneliti itu menghasilkan senyawa-senyawa Gambar 51 Struktur RNA nukleutida. Peneliti Melvin Calvin dari universitas Calivornia menunjukkan bahwa radiasi sinar dapat mengubah metana, ammonia, hydrogen dan air menjadi molekul gula, asam amino, purin dan pirimidin. Purin dan pirimidin merupakan zat pembentuk DNA, ATP, ADP dan RNA. Ditemukannya molekul hidup DNA dan RNA memunculkan teori yang menyatakan bahwa zat tersebut merupakan pemicu timbulnya suatu kehidupan. DNA atau RNA-kah yang terbentuk pertama kali? Para pakar berpendapat bahwa RNA merupakan molekul hidup yang diduga muncul pertama kali di permukaan bumi, karena RNA lebih sederhana jika dibandingkan dengan DNA. Selain itu, RNA memiliki sifat mudah dibentuk dan mudah terurai serta ada jenis RNA yang dapat berfungsi sebagai enzim. Setelah terbentuk RNA baru terbentuk DNA yang merupakan molekul yang lebih mantap. DNA terbentuk melalui proses transkripsi balik yaitu RNA membentuk DNA yang komplemen. Karena DNA lebih mantap dibandingkan dengan RNA, maka jumlah DNA lebih banyak jika dibandingkan dengan RNA. Kini justru DNA yang dapat membentuk RNA komplemen. RNA dapat membentuk protein sehingga urutan asam amino dalam protein yang terbentuk sesuai dengan perintah DNA sejak saat itu, di dalam sup prabiotik berlangsung aliran perrintah kehidupan yakni dari DNA ke RNA ke protein. Maka protein dalam sup prabiotik akan semakin melimpah. Asal usul kehidupan secara singkat dapat dikatakan bahwa di dalam sup prabiotik terkandung zat-zat organic, DNA dan RNA. RNA dapat melakukan sintesis protein atas perinat DNA. Dengan demikian, di dalam sup prabiotikterdapat protein. Setelah itu, terbentuklah sel pertama. Sel tersebut hidup secara heterotrof, yang mendapatkan makanannya dari lingkungan berupa zat organic yang melimpah. Sel tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Selanjutnya berlangsung evolusi biologi.
Sungguhpun "bulan lompat" digunakan untuk memastikan kalendar qamari sejajar dengan matahari Teori asal-usul kehidupan di Bumi selanjutnya adalah teori evolusi kimia yang dikemukakan oleh Oparin Jadi, semua dapatan daripada kajian awal tentang asal-usul dan period kedatangan orang Lundayeh ke Kepulauan Borneo adalah berkaitan secara langsung
Mengetahui tentang Berbagai Macam Teori Asal-Usul Kehidupan- Sebagaimana makhluk hidup yang terus melakukan regenerasi kehidupan sejak berabad-abad yang lalu manusia sebagai salah satu bagian dari kehidupan selalu ingin mengetahui berbagai hal yang belum diketahui dan terus mencari kebenaran dari rahasia-rahasia kehidupan tersebut. Memang pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin serba tahu dan selalu penasaran akan hal-hal yang baru jadi tidak heran apabila ada begitu banyak penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai ahli, cendekiawan, dan peneliti dari berbagai macam penjuru dunia. Penelitian-penelitian yang sangat beragam mulai dari hal yang umum sampai dengan hal yang diluar nalar manusia seperti bagaimana asal-muasal terbentuknya alam semesta serta sejarah awal kehidupan di alam semesta ini. Sebagaimana seorang anak ketika masih kecil yang selalu bertanya kepada orang dewasa tentang hal-hal yang berada di sekitarnya yang tidak mereka ketahui sifat naluriah yang dimiliki manusia tersebut terbawa hingga mereka beranjak dewasa karena mereka selalu berpikir dan ingin berkembang dalam ilmu pengetahuan. Seperti tentang kehidupan, manusia bertanya bagaimana kehidupan itu berasal? Apakah manusia tiba-tiba ada di dunia atau melalui proses penciptaan yang panjang? Bahkan pertanyaan tentang kehidupan ini juga digambarkan kembali melalui pertanyaan lebih dulu mana telur atau anak ayam? Berbagai pertanyaan diatas tersebut memiliki satu tujuan yang sama yaitu mempertanyakan bagaimana kehidupan itu bermula. Ada berbagai macam teori mengenai hal tersebut mengenai bagaimana asal-usul kehidupan di alam semesta ini namun apakah kalian sudah mengetahui mengenai berbagai macam teori tentang asal-usul kehidupan tersebut? Jika kalian belum tahu, maka pada pembahasan kali ini kami akan mencoba membahas mengenai apa saja teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai asal-usul kehidupan tersebut. Selanjutnya pembahasan tersebut akan kami uraikan dibawah ini! Definisi KehidupanTeori Asal-Usul KehidupanTEORI ABIOGENESIS GENERATIO SPONTANEAPendukung teoriJohn Needham tentang generasi spontanJan Baptista van HelmontTEORI BIOGENESIS-Francesco RediLouis PasteurTEORI EVOLUSI KIMIA NEO-ABIOGENESISTEORI PanspermiaTEORI PENCIPTAANKesimpulanKategori BiografiMateri Terkait Definisi Kehidupan Sebelum lebih jauh kita membahas mengenai berbagai macam teori mengenai asal-usul sebuah kehidupan ada baiknya kita menyimak terlebih dahulu tentang definisi dari sebuah kehidupan itu sendiri. Mendefinisikan “kehidupan” tidak diragukan lagi tetap menjadi tantangan bagi para ilmuwan dan filsuf. Mendefinisikan “kehidupan” itu sulit karena hidup adalah sebuah proses, bukan substansi murni. Definisi apapun harus cukup luas untuk mencakup semua kehidupan yang diketahui dan cukup umum sehingga para ilmuwan tidak mengabaikan kehidupan yang mungkin berbeda secara fundamental dari kehidupan di Bumi. Kehidupan adalah sifat yang membedakan benda-benda fisik yang memiliki proses biologis yaitu organisme hidup dari benda-benda fisik yang tidak, baik karena mereka telah berhenti karena mereka mati atau karena mereka tidak pernah memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati. Ilmu yang mempelajari kehidupan adalah biologi. Kehidupan ada di Bumi dalam berbagai bentuk organisme seperti tumbuhan, hewan, jamur, protista, archaea dan bakteri. Organisme hidup menjalani metabolisme, mempertahankan homeostasis, mampu tumbuh, menanggapi rangsangan, bereproduksi dan melalui seleksi alam beradaptasi dengan lingkungan mereka selama generasi berturut-turut. Organisme hidup yang lebih kompleks dapat berkomunikasi dengan berbagai cara. Fitur umum dari organisme ini adalah sel berbasis karbon dan air dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang diwariskan. Abiogenesis adalah proses alami di mana materi tak hidup, seperti senyawa organik sederhana, terbentuk. Hipotesis ilmiah saat ini menjelaskan bahwa transisi dari tidak hidup ke hidup bukanlah peristiwa tunggal, tetapi proses bertahap yang semakin kompleks. Kehidupan muncul untuk pertama kalinya di Bumi 4,28 miliar tahun yang lalu, setelah pembentukan lautan 4,41 miliar tahun yang lalu, dan tak lama setelah pembentukan daratan 4,54 miliar tahun yang lalu. Bentuk kehidupan paling awal yang diketahui adalah mikrofosil bakteri. Para ilmuwan umumnya percaya bahwa kehidupan hari ini dimulai di dunia RNA, meskipun kehidupan berbasis RNA mungkin bukan kehidupan pertama. Percobaan Miller-Urey pada tahun 1952 dan penelitian serupa menunjukkan bahwa sebagian besar asam amino bahan penyusun protein yang digunakan oleh semua organisme hidup dapat disintesis dari senyawa anorganik dalam kondisi yang dirancang untuk meniru Bumi awal. Molekul organik kompleks ditemukan di tata surya dan ruang antarbintang, dan molekul-molekul ini mungkin merupakan pendahulu bagi perkembangan kehidupan di Bumi. Organisme terestrial telah mengalami perubahan lingkungan menurut skala waktu geologis sejak penciptaannya. Mereka juga beradaptasi untuk bertahan hidup di sebagian besar ekosistem dan kondisi. Beberapa mikroorganisme, yang disebut ekstrofil, tumbuh di lingkungan ekstrem secara fisik atau geokimia yang merusak sebagian besar organisme lain di Bumi. Sel dianggap sebagai unit struktural dan fungsional kehidupan. Ada dua jenis sel, yaitu prokariota dan eukariota, yang terdiri dari sitoplasma yang tertutup membran dan mengandung banyak molekul seperti protein dan asam nukleat. Sel berkembang biak dengan pembelahan sel, yang merupakan proses dimana sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel anak. Di masa lalu, banyak upaya dilakukan untuk mendefinisikan apa arti “kehidupan”, menggunakan konsep-konsep usang seperti gaya oid, hilemorfisme, pembangkitan spontan, dan vitalisme, yang kini telah dibantah oleh penemuan-penemuan biologis. Aristoteles dianggap sebagai orang pertama yang mengklasifikasikan organisme. Carolus Linnaeus kemudian memperkenalkan sistem binomial nomenklatur untuk mengklasifikasikan spesies. Kemudian, kelompok dan kelas kehidupan baru ditemukan, seperti sel dan mikroorganisme, yang mengubah struktur hubungan antara organisme hidup. Meskipun kehidupan saat ini hanya diketahui di Bumi, para ilmuwan berspekulasi tentang keberadaan kehidupan di luar bumi. Kehidupan buatan, di sisi lain, adalah simulasi komputer atau rekonstruksi buatan manusia dari semua aspek kehidupan, sering digunakan untuk mempelajari sistem yang berkaitan dengan kehidupan alam. Kematian adalah berhentinya secara permanen semua fungsi biologis yang memelihara suatu organisme sehingga hidupnya berakhir. Kepunahan adalah istilah yang menggambarkan akhir kehidupan suatu kelompok atau takson, biasanya mengacu pada suatu spesies. Fosil adalah sisa-sisa organisme. Filsafat dan agama memiliki pemahaman yang berbeda tentang kehidupan dan hakikatnya. Keduanya menawarkan interpretasi tentang bagaimana kehidupan berhubungan dengan keberadaan dan kesadaran, dan keduanya menyentuh topik terkait seperti sikap terhadap kehidupan, tujuan, konsep tuhan atau dewa, jiwa atau akhirat. Pada pembahasan kali ini tidak hanya menitikberatkan dengan teori evolusi biologi saja namun juga sejalan dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang berbagai teori baru pun muncul untuk mengembangkan penelitian-penelitian terdahulu maupun menyanggah teori-teori yang sudah tidak relevan pada zaman sekarang yang bersumber pada pendapat dari para ahli berikut ini TEORI ABIOGENESIS GENERATIO SPONTANEA Teori ini tergolong teori tertua yang berkembang dan menyatakan bahwa makhluk hidup muncul dari benda mati. Teori ini digagas oleh filosof Yunani Aristoteles 384-322 SM. Aristoteles mengusulkan bahwa kehidupan muncul dari benda mati ketika materi tersebut mengandung pneuma panas kehidupan. Sederhananya, teori generasi spontan mengasumsikan bahwa makhluk hidup muncul secara spontan atau tidak terduga dari materi tak hidup abiotik. Misalnya, Aristoteles mencatat bahwa ikan tampaknya tiba-tiba muncul di badan air di mana tidak ada ikan pada awalnya. Hal ini sejalan dengan cara berpikir saat itu yang tidak didukung oleh teknologi modern dan cenderung melihat fakta tanpa bukti ilmiah. Sama seperti Aristoteles, nenek moyang kita sering berdebat tentang asal usul hewan/tumbuhan yang lahir dari makhluk mati. Teori ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, tetapi dapat berlaku untuk waktu yang sangat lama. Bahkan, Antonie Van Leeuwenhoek abad ke-17, penemu mikroskop, juga mendukung teori abiogenesis. Leeuwenhoek mengamati air rendaman jerami dengan mikroskop buatan sendiri dan menemukan protozoa. Dia juga mengklaim bahwa hewan itu baru saja bangkit dari air yang direndam dalam jerami. Pendukung teori John Needham tentang generasi spontan Teori Aristoteles tentang generasi spontan didukung oleh banyak ilmuwan, salah satunya adalah naturalis Inggris John Turberville Needham. Diterbitkan dalam jurnal Microbe Notes, Needham menemukan bahwa sejumlah besar organisme muncul dan berkembang biak dalam infus yang telah dipanaskan sebelumnya dalam tabung kedap udara selama 30 menit. Needham berhipotesis bahwa panas bisa membunuh organisme. Jadi, organisme baru yang muncul begitu saja dari benda mati. Jan Baptista van Helmont Selain Needham, ilmuwan Belgia dan dokter Flemish Jan Baptista van Helmont juga mendukung teori generasi spontan. Helmont memperhatikan bahwa jika kain dan biji-bijian tetap berada dalam wadah terbuka selama tiga minggu. Kemudian mouse muncul dari kanvas. Selain tikus, Helmont juga menjelaskan bahwa melubangi batu, memasukkan daun kemangi ke dalam lubang, dan menutupinya dengan batu lain menghasilkan kalajengking. TEORI BIOGENESIS Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia akhirnya berpikir lebih ilmiah. Ilmuwan tidak hanya percaya pada teori tanpa bukti ilmiah. Itulah sebabnya beberapa ilmuwan mencoba membuktikan kebenaran tentang teori abiogenesis jangka panjang. -Francesco Redi Teori Generasi Spontan juga mendapat banyak penolakan dari para ilmuwan. Teori generasi spontan pertama kali dibantah oleh dokter dan ilmuwan Italia Francesco Redi. Francesco Redi melakukan eksperimen dan membuktikan bahwa makhluk hidup tidak hanya muncul dari benda mati. Redi menunjukkan dalam sebuah percobaan bahwa larva muncul di daging hanya ketika dagingnya terpapar. Di udara terbuka, lalat memasuki daging, bertelur dan menetas menjadi larva. Pada saat yang sama, tidak ada larva dalam daging dalam wadah tertutup rapat. Hal ini dikarenakan larva tidak dapat masuk ke dalam wadah yang tertutup rapat. Louis Pasteur Kimiawan Perancis Louis Pasteur juga menyangkal teori generasi spontan. Melalui eksperimen dengan labu leher angsa, Pasteur menunjukkan bahwa makhluk hidup tidak muncul secara spontan dari benda mati. Sebaliknya, itu berasal dari udara, yang membawa mikroorganisme. Mikroorganisme di udara kemudian dapat berkembang biak di dalam botol leher angsa. TEORI EVOLUSI KIMIA NEO-ABIOGENESIS Para ilmuwan terus-menerus berpikir dan menciptakan teori-teori baru. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Bumi kita berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Selama 500 tahun pertama, lingkungan Bumi terlalu tidak stabil bagi kehidupan untuk berkembang di Bumi. Hal ini dikarenakan banyak asteroid yang terus berjatuhan di bumi, gempa bumi dan badai dengan petir yang ekstrim terus membombardir bumi. Sekitar miliar tahun yang lalu, kondisi Bumi mulai stabil dan lautan terbentuk. Bagaimana kehidupan dimulai? Dari mana kehidupan pertama di bumi berasal? Pada tahun 1920, dua ilmuwan yang bekerja secara terpisah Oparin dan Haldane menyatakan bahwa lautan yang baru terbentuk mengandung banyak molekul sederhana. Molekul sederhana ini kemudian membentuk molekul yang lebih kompleks. Mereka juga mengklaim bahwa atmosfer primitif bumi terdiri dari gas nitrogen N2, uap air H20, metana CH, gas hidrogen H2, karbon monoksida CO dan amonia NH3. Molekul-molekul di atmosfer kemudian bereaksi satu sama lain menggunakan sinar matahari dan kilat untuk membentuk molekul organik sederhana. Pada saat itu, oksigen belum terbentuk di atmosfer. Dengan adanya oksigen, tidak mungkin secara spontan membentuk senyawa organik sederhana. Mengapa? Karena oksigen sangat reaktif dan dapat memutuskan ikatan kimia yang baru terbentuk. Pada saat itu, laut belum terbentuk di bumi, karena permukaan bumi yang panas menyebabkan setiap tetes air yang jatuh di bumi menguap lagi. Sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, permukaan bumi mulai mendingin dan lautan terbentuk. Harold Urey dan muridnya Stanley Miller 1953 membuktikan hipotesis Oparin dan Haldane dengan melakukan eksperimen yang mensimulasikan atmosfer Bumi primitif dengan mencampurkan gas seperti metana, amonia, uap air, dan hidrogen dalam sebuah alat. dia merencanakan Menggunakan listrik untuk mensimulasikan kilat dan sinar matahari di Bumi primitif, hasilnya luar biasa. Dalam beberapa hari, percobaan menghasilkan senyawa organik yang terdiri dari urea, asam asetat, asam laktat dan beberapa asam amino. Berdasarkan hasil percobaannya, Miller menunjukkan bahwa zat organik kemungkinan besar terbentuk secara spontan di atmosfer primitif Bumi. Miller percaya bahwa pembentukan senyawa kompleks yang membentuk makhluk hidup tidak sederhana, dan makhluk hidup sederhana berlangsung jutaan tahun sebelum evolusi kimia terjadi. Ini berarti bahwa asal usul organisme tidak sesederhana yang diyakini oleh abiogenesis generatio spontanea, tetapi melalui evolusi kimia, yang berlangsung selama juta tahun. Teori ini disebut juga teori evolusi kimia, atau neo-abiogenesis, yang merupakan reinkarnasi dari teori biogenesis, karena percaya bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati melalui evolusi kimia. TEORI Panspermia Apakah semua ilmuwan sepakat tentang asal usul teori kehidupan Percobaan Miller? Jawabannya adalah tidak. Pada abad ke-19, penjelajah ruang angkasa menciptakan teori baru, yaitu teori panspermia, yang sering disebut teori eksogenesis atau teori kosmologi. Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis dan menyatakan bahwa benih kehidupan sudah ada dan tersebar di seluruh alam semesta. Benih-benih kehidupan hanya tumbuh jika lingkungan mengizinkannya. Jadi asal usul kehidupan menurut teori ini berasal dari benih-benih kehidupan di luar angkasa. Teori ini mengklaim bahwa organisme mikroskopis berasal dari luar angkasa, kemudian berkembang dan berevolusi di Bumi. Seperti yang kita ketahui, Bumi kita sering dibombardir oleh meteorit dari luar angkasa, yang memungkinkannya membawa benih-benih bentuk kehidupan mikroskopis yang kemudian dapat berkembang dan berkembang di Bumi. Padahal, teori ini secara tidak langsung mendukung teori biogenesis. Namun, teori ini tidak dapat menjawab bagaimana benih itu lahir dan dari mana asalnya. Dengan evolusi kimia, seperti yang dikatakan Oparin dan kawan-kawan, atau dengan penciptaan? Jika kita cermati, perkembangan teori asal usul kehidupan oleh para ilmuwan dari dulu hingga sekarang memang sangat membingungkan. Tarik menarik antara teori abiogenesis dan biogenesis terus berlanjut. Semakin banyak orang berpikir, semakin sulit menemukan rahasia kehidupan. TEORI PENCIPTAAN Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan ini, tampaknya mereka masih bingung dan masih berpikir untuk mengeksplorasi misteri alam. Akhirnya, sebagian ilmuwan memilih kembali ke teori penciptaan yang bersumber dari ajaran agama dan kitab-kitab yang mereka ikuti. Sebagian besar agama, terutama agama-agama langit, percaya bahwa alam semesta dan isinya diciptakan oleh Tuhan. Teori penciptaan ini memang sulit dibuktikan dengan akal manusia, karena bukan berasal dari hasil eksperimen, melainkan dari kajian agama dan kepercayaan. Menurut Alkitab, orang Kristen percaya bahwa bumi diciptakan dalam enam hari, tumbuh-tumbuhan diciptakan pada hari ketiga, ikan dan burung diciptakan pada hari kelima, dan lain-lain pada hari keenam. Seperti Kristen, Muslim percaya bahwa alam semesta dan isinya diciptakan oleh Tuhan. Lihat firman Allah berikut untuk detailnya bahwa langit dan bumi telah bersatu, Kami pisahkan keduanya dan Kami ciptakan segala yang hidup dari air QS 2130. Umat ​​Hindu juga percaya bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan. Ini adalah teori penciptaan yang berasal dari agama yang belum terbukti kebenarannya secara ilmiah, karena teori itu berasal dari Tuhan, yang diyakini dengan iman dan bukan hasil pemikiran manusia. Manusia tidak bisa percaya pada teori penciptaan. Namun jika dipikir-pikir, ternyata kita sendiri tidak tahu bagaimana cara menghidupkan dan mematikan diri kita sendiri. Semua ini adalah rahasia Tuhan Yang Maha Esa. Kesimpulan Sekian pembahasan singkat mengenai teori asal-usul kehidupan. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas definisi dari kehidupan saja tapi juga membahas mengenai berbagai macam teori tentang asal-usul kehidupan tersebut ,serta memahami sejarah mengenai kehidupan itu sendiri. Mengetahui berbagai teori tentang asal-usul kehidupan membuat kita untuk selalu mengembangkan pengetahuan kita serta menambah keimanan kita sebagai makhluk yang beragama dalam mengetahui berbagai bidang keilmuan tersebut. Demikian ulasan mengenai teori asal-usul kehidupan. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang teori asal-usul kehidupan dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu berkaitan lainnya, kamu bisa mengunjungi untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Pandu Akram ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Teoriini menyatakan bahwa materi di angkasa menyatu dan memadat membentuk benda kecil yang kemudian meledak. Ledakan ini menghasilkan bintang-bintang dan planet, termasuk bumi. Dalam biologi, dikenal tiga teori asal usul kehidupan, yaitu teori abiogenesis, biogenesis, dan evolusi kimia. 1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea) Aristoteles
Materiyang dibahas yaitu teori asal-usul kehidupan. Selamat belajar. 1. Berikut ini adalah pernyataan yang berhubungan dengan asal-usul kehidupan: (1) Timbulnya kehidupan hanya mungkin apabila telah ada kehidupan sebelumnya. (2) Belatung tidak terbentuk dari daging yang membusuk. (3) Pada atmosfer purba tidak terdapat unsur oksigen.

1 Teori Abiogenesis Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles (384-322 SM).

y9o5MgW.
  • vfl4u543ng.pages.dev/59
  • vfl4u543ng.pages.dev/287
  • vfl4u543ng.pages.dev/113
  • vfl4u543ng.pages.dev/148
  • vfl4u543ng.pages.dev/95
  • vfl4u543ng.pages.dev/153
  • vfl4u543ng.pages.dev/354
  • vfl4u543ng.pages.dev/321
  • vfl4u543ng.pages.dev/330
  • hubungan teori evolusi kimia dengan asal usul kehidupan adalah